Senin, 07 Januari 2013

Sejarah Real Madrid 1961-1970


1961-1970
Siklus kejayaan ditorehkan mengakhiri dua kekalahan berturut-turut di final European Cup final melawan Benfica dan Inter Milan. Menurunnya performa sejumlah pemain yang sempat mencemaskan seluruh Eropa berakhir dengan meninggalkan klub. Generasi Miguel Munoz yang dirombak berjalan sukses. Tim yang dijuluki “Ye-Yes” meraih kembali mahkota Eropa dengan menjuarai European Cup untuk keenam kalinya.

Madricide versus Barcelona
Real Madrid disingkirkan Barcelona dari European Cup untuk pertama kalinya pada November 1960. Sepasang wasit asal Inggris, Ellis dan Leafe, memainkan peran penting di balik kekalahan Real Madrid. Wasit yang disebutkan pertama memberikan penalti yang tidak adil buat Barcelona di Bernabeu sehingga hasil akhir imbang 2-2. Wasit kedua menganulir empat gol Real Madrid di Camp Nou dan Barcelona menang 2-1. Media massa internasional keras mengkritik performa Ellis dan Leafe yang  kemudian muncullah terminologi Madricide untuk menggambarkan tersingkirnya Real Madrid secara kontroversial.

Barcelona dibabat 11 hari kemudian
Real Madrid menuntut balas atas kekalahan dari Barcelona beberapa hari kemudian dengan mengalahkan tim dari Katalan itu dengan skor 5-3 di Camp Nou pada 4 November.

Partai Eksebisi di Maracana
Pada 8 Februari 1961, Si Putih bermain di Stadion Maracana untuk kali pertama. Mereka menghadapi Vasco da Gama dan meraih keunggulan 2-0 sebelum istirahat berkat gol dari Del Sol dan Canario. Real Madrid keletihan di 45 menit kedua dan pertandingan berakhir imbang 2-2.

Sembilan pemain Real Madrid di Piala Dunia 1962
Pablo Hernandez Coronado merupakan pelatih Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 1962 di Cile. Dia menuai kontroversi karena tidak memanggil Amancio dalam skuat, meski begitu memanggil Di Stefano, Santamaria, Puskas, Pachin, Del Sol, Gento, dan Araquistain. Sayangnya, Di Stefano mengalami cedera dan tidak bisa ikut bermain sepanjang turnamen.

Di Stefano diculik tiga hari
Alfredo Di Stefano diculik di Potomac Hotel di Caracas, dimana Real Madrid menginap selama Kejuaraan Dunia Antarklub. Dia diculik pada malam hari tanggal 21 Agustus 1963 oleh faksi militer Front Pembebasan Venezuela. “Saya pikir mereka hendak membunuhku,” tulis pemain dalam otobiografinya Gracias, Vieja. Pihak penculik mendapat pemberitaan besar dan publisitas yang mereka inginkan. Di Stefano dibebaskan tiga hari kemudian.

Pemusatan latihan Real Madrid City pertama diresmikan
Majelis Umum menyetujui pembqangunan Real Madrid City. Pemusatan latihan itu diresmikan tujuh tahun kemudian berkat Wakil Presiden Real Madrid Alvaro Bustamante yang melahirkan ide tersebut. Pembukaan dilakukan pada 18 Mei 1963. Pertemuan atletik internasional yang sangat penting diadakan sebagai bagian dari peresmian.

Perpisahan getir Di Stefano
Pada 27 Juni 1964, Alfredo Di Stefano memainkan partai resmi terakhirnya sebagai pemain Real Madrid di Stadion Prater, Wina, melawan Inter Milan pada partai final European Cup untuk kesembilan kalinya yang dimenangkan klub asal Italia tersebut 3-1. Di Stefano terlibat konfrontasi dengan pelatih Miguel Munoz dan Santiago Bernabeu, selaku Presiden Klub, lebih mendukung sang pelatih. Sang Presiden kemudian menawarkan Di Stefano bertahan di klub untuk tugas yang lain, tapi ditolak dan kemudian bergabung dengan Espanyol.

Lima titel La Liga beruntun.. dan lagi
Real Madrid merupakan satu-satunya tim yang menjuarai La Liga lima kali berturut-turut dua kali dalam sejarah panjang 76 tahun kompetisi. Pencapaian pertama digapai antara musim 1960/61 dan 1964/65 dan mereka mengulangi pencapaian tersebut antara 1985/86 dan 1989/90. Tidak ada tim lain di Spanyol yang mampu memecahkan rekor itu.

Generasi “Ye-Yes” menyabet gelar European Cup
Generasi Miguel Munoz mengalami perombakan pada 1964 dan dua tahun berselang meraih sukses. Pada 11 Mei 1966, Real Madrid menjuarai European Cup untuk keenam kalinya setelah mengalahkan Partizan Belgrade 2-1 di Stadion Heysel, Brussel. Tim tersebut dikenal dengan sebutan “Ye-Ye”. “Ye-Ye”merupakan sebutan untuk anak muda di Spanyol di era 1960-an, terutama karena penampilan mereka yang seperti The Beatles. Tim terdiri dari Araquistain; Pachin, De Felipe, Sanchis; Pirri, Zoco; Serena, Amancio, Grosso, Velazquez, dan Gento.

Penghargaan untuk tiga pemain istimewa
Tiga partai penghargaan dielar untuk menghormati tiga pemain legendaris di akhir 1960-an: Jose Emilio Santamaria (15-9-1966), Alfredo di Stefano (7-6-1967), dan Ferenc Puskas (26-6-1969). Ketiganya merupakan simbol kebesaran dan sejarah Real Madrid. Ketiga legenda menjadi pelatih di akhir kariernya sebagai pemain. Tak dapat dipungkiri, para penonton memberi mereka sambutan tepuk tangan yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar