Senin, 07 Januari 2013

Sejarah Real Madrid 1941-1950


1941-1950
Kedatangan Santiago Bernabeu sebagai Presiden Klub berjalan seiring dengan terciptanya klub legendaris dan universal. Beberapa bulan sebelum presiden mengambil alih pimpinan klub, Real Madrid mengalahkan musuh Barcelona di Piala Spanyol dengan skor sangat telak 11-1. Bernabeu selalu melihat masa depan dan membayangkan dibangunnya stadion baru di Chamartin yang dapat menampung 75 ribu penonton. Inilah tantangan pertama bagi sosok yang unik ini.
Kembalinya Mahkota Klub 
Pada tanggal 1 Januari 1941, setelah mendapatkan kembali mahkotanya, Madrid Football Club berganti nama menjadi Real Madrid Club de FĂștbol.
Kemenangan Bersejarah 11-1 Lawan Barcelona 
Di leg kedua semifinal Piala Spanyol 1943, Real Madrid mengukir kemenangan bersejarah atas Barcelona dengan mengalahkan klub Catalan tersebut dengan skor sangat telak 11-1. Si Putih menelan pil pahit, kalah 0-3 di leg pertama yang berlangsung di Stadion Las Corts dan menerima sambutan buruk dari para fans Barcelona. Karenanya, begitu memasuki lapangan Stadion Chamartin, para pemain Madrid bertekad menoreh kemenangan dan akhirnya berhasil mengukir hasil spektakuler, 8-0 sampai usainya babak pertama. Di akhir laga, papan skor menunjukkan hasil bersejarah: 11-1. Sebelas gol Madrid dicetak Pruden (4 gol), Barinaga (3), “Chus” Alonso (2), dan masing-masing satu gol yang dicetak Alsua dan Botella. Sementara, satu-satunya gol Barcelona dicetak Martin.

Awal Era Bernabeu
Presiden Real Madrid Antonio Santos Peralba dan Presiden Barcelona Marquis Mesa de Asta terpaksa menanggalkan jabatannya menyusul permusuhan di antara kedua tim di laga semifinal Piala Spanyol. Dalam acara pertemuan bersama yang dihadiri para figur terkemuka di Real Madrid, nama Santiago Bernabeu, yang sebelumnya tidak mempunyai ikatan apa-apa dengan klub sejak 1935, muncul ke permukaan. Dengan mudahnya Bernabeu diyakinkan para anggota untuk menjadi Presiden Klub berikutnya. Penunjukan Bernabeu secara resmi dilansir ke muka publik pada 15 September 1943. Presiden Asosiasi Sepakbola Castilla, Ernesto Cotorruelo memimpin serah jabatan presiden dari Peralba ke Bernabeu yang juga dihadiri anggota Dewan Direksi.

Biaya Pembangunan Chamartin 37 Juta Pesetas 
Di musim semi 1943, Santos Peralba menekankan jika klub membutuhkan stadion baru yang seyogyanya mampu menampung sekitar 40 ribu penonton. Kurang dari setahun kemudian, rencana Santiago Bernabeu jauh lebih ambisius. Dalam pertemuan Dewan Direksi, Bernabeu mengatakan bahwasanya klub membutuhkan stadion yang lebih besar dan kami bakal membangunnya. Bernabeu memutuskan membangun sebuah stadion baru yang mampu menampung 75 ribu penonton. Pembangunan stadion tersebut memakan biaya sekitar 37 juta pesetas atau 222.375 euro.

Dua Gelar Pertama Bernabeu
Dekade 1940-an bukanlah dekade terbaik bagi Real Madrid. Namun, ditandai dengan dimulainya kepemimpinan Bernabeu klub kembali ke jalur kemenangan. Yang pertama adalah merebut gelar Piala Spanyol dua kali berturut-turut, 1946 dan 1947, usai mengalahkan Valencia 3-1 dan Espanyol 2-0.

Pionir Penomoran Kostum
Pada 23 November 1947, di laga menghadapi Atletico Madrid yang berlangsung di Stadion Metropolitano, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama dimana para pemainnya mengenakan kostum bernomor punggung. Idenya berasal dari Pablo Hernandez Coronado. Federasi Sepakbola Spanyol menyambut positif inisiatif tersebut. Sejak 1948 diputuskan bahwa para pemain dari setiap tim yang bertanding harus mengenakan kostum bernomor dari 2 sampai 11. Sekali lagi, Real Madrid menjadi pelopor dalam perkembangan sepakbola Spanyol.

Spektakuler Inagurasi Stadion Chamartin yang Baru 
Inagurasi Stadion Chamartin yang baru berjalan dengan sangat khidmat. Massa berkumpul pada 14 Desember 1947, yang diikuti dengan serangkaian acara yang ditujukan untuk menghormati visi Santiago Bernabeu dan anggota klub yang telah bersedia mendanai pembangunan stadion. Setelah acara selesai, digelar laga antara Real Madrid dan Os Belenenses pada pukul 15.30 sore. Real Madrid mengalahkan klub asal Portugal tersebut dengan skor 3-1. Koloseum baru menjadi kebanggaan para Madridismo dan membuat iri klub-klub lainnya di Spanyol.

Gagal Merekrut Kubala
Pada 1948, Real Madrid melakukan perombakan besar-besaran dalam skuadnya. Dua tahun kemudian, Madrid mencoba memboyong Ladislao Kubala yang tiba di Spanyol bersama Timnas Hungaria. Proses negosiasi akhirnya ditutup menyusul tuntutan Kubala yang ingin menempatkan saudara iparnya Fernando Daucik sebagai pelatih tim. Bernabeu enggan memenuhinya.

Molowny, Satu-satunya Madridista di PD 1950
Spanyol meraih prestasi gemilang di PD 1950 yang berlangsung di Brasil menyusul keberhasilan tim meraih tiket ke babak perempat final. Satu-satunya pemain Real Madrid yang bergabung bersama Timnas Spanyol adalah Luis Molowny yang tampil menonjol saat laga imbang 2-2 melawan Uruguay yang kemudian tampil sebagai juara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar