Senin, 07 Januari 2013

Sejarah Real Madrid 1921-1930


1921-1930
Dekade 1920-an dipenuhi serangkaian peristiwa yang bakal menentukan perjalanan Real Madrid. Yang terpenting adalah konstruksi stadion lama Chamartin, yang pada saat itu dipandang sebagai langkah monumental. Dengan berkapasitas 15 ribu penonton, pembangunan stadion baru merupakan lompatan spektakluler menuju masa depan. Di akhir dekade, adalah rekrutmen Ricardo Zamora yang menjadi buah bibir. Di ajang olahraga, Madrid selalu tampil menjadi lawan yang sulit untuk dikalahkan.
Santiago Bernabeu Gabung Atletico untuk Semusim
Menjelang dimulainya musim 1920/21, untuk kali pertama sejak tiba pada 1912, Santiago Bernabeu meninggalkan tim Madridista, meskipun beberapa kali fans melihat Bernabeu bermain bersama Atletico, rival sekota, dalam sejumlah partai persahabatan. Pada 1921, setelah mengenakan kostum Atletico Madrid di laga lawan Espanyol, FA Spanyol tak mengizinkan Bernabeu bermain di semifinal Piala Spanyol mengingat kepindahannya dari Madrid belum genap setahun.

Tim Pertama Kenakan Ban Lengan Hitam
Dewasa ini adalah hal yang wajar melihat tim mengenakan ban hitam di lengannya sebagai tanda berkabung. Madrid adalah tim pertama yang menggunakannya. Hal itu terjadi di laga lawan Atletico Madrid, 5 Maret 1922, sebagai tanda berkabung atas meninggalnya pemain Madridista Sotero Aranguren dan pemain Bilbao, Rafael Moreno “Pichichi”.

Rute Blokade Bernabeu dari Timnas
Setelah beberapa kali dipanggil memperkuat timnas, Santiago Bernabeu di ambang melakukan debutnya ketika Spanyol bermain melawan Portugal di Lisbon, 17 Desember 1922. Ketika telah mengenakan kostum, pelatih timnas Julian Ruete justru memberikan kesempatan tampil kepada Pagaza. “Saya kaget ketika timnas memanggil. Yang lebih membuat saya terkejut, mereka mengizinkan saya mengenakan kostum tapi tak kunjung memberikan saya kesempatan bermain,” tegas Bernabeu.

Setahun di Velodrome Ciudad Lineal
Real Madrid terpaksa meninggalkan lapangan O’Donnell pada 1923 mengingat pemilik lapangan ingin mengembangkan lahan tersebut. Karenanya, tim pindah ke Velodrome di Ciudad Lineal, lapangan rumput kali pertama yang digunakan tim. Lapangan tersebut milik keluarga Arturo Soria yang kemudian meminjamkannya kepada Real Madrid. Lapangan berdimensi panjang 108 meter dan lebar 68 meter serta mempunyai kapasitas 8 ribu penonton.

Chamartin, Langkah yang Mengejutkan
Pembangunan lapangan di Chamartin pada 1924, saat itu dipandang sebagai langkah gila dan monumental, namun terbukti merupakan lompatan klub menuju masa depan. Inagurasi stadion baru terjadi pada 17 Mei 1924 yang ditandai dengan laga persahabatan antara Real Madrid dan Newcastle United. Di hadapan 15 ribu penonton, kapasitas maksimal dari stadion, Madrid unggul 3-2. Pada 1947, Stadion Santiago Bernabeu dibangun di atas lahan tersebut.

Tur Inggris yang Pertama
Pengusaha Enrique Alcaraz merupakan sosok yang paling bertanggung jawab atas dimungkinkannya Real Madrid bertanding untuk kali pertama di daratan Inggris, ranah yang disebut-sebut tanah airnya sepakbola. Meskipun selalu menuai kekalahan saat bertanding menghadapi klub-klub Inggris, media massa Inggris serempak memuji talenta dan gaya permainan yang diusung Real Madrid.

Sialnya Celana Bewarna Hitam

Real Madrid selalu mengenakan celana pendek putih sampai musim 1925/26 dimana perlengkapan celana resmi klub diubah warnanya menjadi hitam. Namun, serangkaian hasil buruk membuat Presiden Klub Pedro Parages mencoret ide celana hitam. Sebabnya, di mata Parages, celana hitam selalu membawa kesialan.

Santiago Bernabeu Jadi Pelatih
Pada 1926, ketika Luis Urquijo menjabat sebagai Presiden Klub menggantikan Juan de Carcer, Santiago Bernabeu diserahi tugas menangani tim. Lalu, pada 1928, selama tiga bulan Bernabeu mengambil alih tongkat kepelatihan tim dari tangan Jose Angel Berraondo. Selama musim 1932/33, Bernabeu menjadi pelatih ad-interim selama sebulan sepeninggal Lippo Hertzka dan sebelum datangnya Robert E. Firth.

Hebohnya Tur Amerika 
Tur Amerika kali pertama yang dijalani Real Madrid menjadi buah bibir di Argentina, Uruguay, Peru, Kuba, Meksiko, dan AS. Selama tiga setengah bulan Madrid menjelajahi dua benua, meraih 16 kali kemenangan. Jose Garcia Echaniz diserahi tanggung jawab dalam ekspedisi kali ini dan Santiago Bernabeu menjadi representatif klub.

Derby Pertama Madrid-Atletico
Madrid dan Atletico bertemu untuk pertama kalinya di laga pekan ketiga turnamen liga yang digelar di stadion lama Chamartin, 21 Februari 1969. Itulah derby resmi pertama di turnamen yang baru. Madrid unggul 2-1 berkat gol yang diborong Triana. Sementara gol satu-satunya balasan Rojiblancos dihasilkan Marin.

Gelar Runner-up Liga Kali Pertama
Dalam sepuluh pertandingan pertama Real Madrid memimpin liga Spanyol yang pertama. Tampaknya, Madrid bakal dengan mudah meraih gelar. Akan tetapi, Madridistas kemudian digeser Arenas de Guecho dan Barcelona. Madrid kembali mengambil alih klasemen di dua laga terakhir dengan mengalahkan Arenas, laga terbaik sepanjang musim. Namun, kekalahan yang diderita saat bertanding di partai terakhir menghadapi Athletic Bilbao di San Mames membuat Madrid gagal meraih gelar. Madrid harus puas di posisi kedua atau runner-up, hanya tertinggal satu poin dari Barcelona.

Rekrutmen Zamora Berdampak Nasional
Proses negosiasi antara Sekretaris Teknik Real Madrid Pablo Hernandez Coronado dan Sekretaris Teknik Espanyol, Damian Canellas, menghasilkan transfer seorang kiper legendaris bagi Madrid. Rekrutmen Zamora menjadi buah bibir publik Spanyol, dimana Madrid membayar fee transfer yang luar biasa saat itu kepada Espanyol, senilai 150 ribu pesetas (900 poundsterling). “Pendeta”, julukan Zamora, memulai debutnya bersama Real Madrid di laga keempat turnamen regional melawan Atletico Madrid, 5 Oktober 1930.

Gaspar Rubio Tinggalkan Madrid
Semangat berpetualang yang kuat tertanam dalam diri Gaspar Rubio, seorang pencetak gol yang jenius, pada akhir 1930-an, bersama dua rekannya naik kapal laut Cuban di La Coruna dan meninggalkan Madrid tanpa permisi. Setibanya di Pulau Karibia, Robinho bergabung dengan Juventud Asturiana. Madrid mengadukan langkah Gaspar Rubio ke FIFA yang kemudian melarangnya bermain. Lalu, Rubio hengkang ke Meksiko, yang pada saat itu tidak terafiliasi dengan FIFA, bermain bersama Espana. Petualangan Gaspar Rubio berakhir pada 10 April 1932. Dengan cepat Madrid kembali mencomot Gaspar Rubio. Namun, setelah itu Madrid mentransfernya ke Atletico Madrid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar