Senin, 07 Januari 2013

Sejarah Real Madrid 1931-1940


1931-1940
Baru di kompetisi edisi keempat Real Madrid meraih gelar liga untuk pertama kalinya. Penampilan istimewa membuat Madrid tampil tak terkalahkan sepanjang musim. Mereka kembali meraih gelar liga di tahun berikutnya dan mengukir rekor sebagai tim pertama sepanjang sejarah yang mampu menyabet gelar juara liga dua kali. Sebulan sebelum Perang Dunia pecah di Spanyol pada 1936, Real Madrid menyabet gelar Cup of the Republic (Copa del Rey) dengan mengalahkan Barcelona. Ketika perang dimulai, Front Populer menyita kub, tapi tiga tahun kemudian ketika konflik usai, klub kembali berdiri berkat Komite Keselamatan.
Bar Klub
Di awal 1931, Real Madrid memperbarui markas besar klub yang terletak di Jalan Caballero de Gracis 15. Klub memperluas kantornya dan membeli perabotan mebel yang baru. Presiden Luis de Usera dan Sekretaris Teknik Pablo Hernandez Coronado memiliki ruang kerja yang baru, namun yang paling mengesankan dari proses renovasi tersebut adalah dibangunnya sebuah bar yang memungkinkan para pengunjung menikmati rehat (makan dan minum) selama pertandingan berlangsung.

Real Madrid Kehilangan Mahkota
Pada 14 April 1931, berdirinya Republik Spanyol yang kedua membuat gelar liga Madrid dicabut. Pun demikian dengan mahkota di logo. Sejak itu, mereka kembali dikenal dengan sebutan Madrid FC.

Juara di Kandang Barcelona
Real Madrid meraih gelar pertama dari 29 titel liga di musim 1931/32. Madrid tampil tak terkalahkan sepanjang musim dan unggul tiga poin dari Athletic Bilbao. Tim memastikan gelar setelah bermain imbang dengan Barcelona di Catalonia. Si Putih mempertahankan gelarnya semusim kemudian dan menjadi klub pertama yang mampu meraih gelar liga dua kali.

Alberty, pemain asing pertama di Madrid menjadi pembuka jalan rekrutmen pemain non-lokal di Benua Eropa, dan pada 12 Juni 1934 Madrid menggelar tur Eropa. Selama tur, Madrid memboyong pemain Fortuna Dusseldorf, Jacob Bender, namun proses transfernya ditolak Asosiasi Sepakbola Jerman. Beberapa bulan kemudian, 20 Desember 1934, tim yang berintikan para pemain Spanyol bertanding melawan Timnas Hungaria di Stadion Chamartin sebagai penghormatan bagi para pemain internasional Spanyol yang berpartisipasi di Piala Dunia Italia 1934. Seusai laga, kiper Hungaria Gyula Alberty Kiszely meneken kontrak bersama Madrid dan menjadi pemain asing pertama sepanjang sejarah klub.

Final Cup Pertama Madrid-Barcelona
Pada 21 Juni 1936, bertempat di Stadion Mestalla, kandangnya Valencia, Madrid dan Barcelona, bermain di babak final Cup of the Republic (Copa del Rey), yang sebelumnya bernama Piala Spanyol. Dua gol cepat yang dicetak Eugenio dan Lecue membuat Madrid unggul 2-0. Setengah jam usia pertandingan, Escola memperkecil ketinggalan bagi Catalans menjadi 1-2. Di babak kedua,sepakan Escola secara luar biasa dapat diselamatkan kiper Madrid Zamora yang membuat laga terhindar dari masa perpanjangan. Kemenangan Madrid di ajang Cup tersebut terjadi sebulan sebelum pecahnya Perang Sipil Spanyol.

Disita Front Popular
Perang dimulai 18 Juli 1936. Pada hari yang sama, klub Madrid, bersama klub olahraga lainnya disita Front Popular yang menunjuk orang kepercayaannya untuk mengendalikan jalannya klub. Hal itulah yang membuat Juan Jose Vallejo menjadi pimpinan FA Spanyol, Asosiasi Sepakbola Castilla dan Madrid FC pada saat bersamaan. Madrid tetap menjalankan roda organisasinya di markas besar klub yang terletak di Jalan Recoletos 4 dimana Pablo Hernandez Coronado memangku jabatan sebagai Sekretaris dan Ketua Olahraga Klub, serta Carlos Alonso diserahi tanggung jawab mengelola Stadion Chamartin.

Barcelona Veto Madrid
Selama perang sipil, Pablo Hernandez Coronado berupaya mempertahankan Madrid. Namun, tiga kali langkah yang dilakukannya selalu menemui kegagalan. Coronado gagal membentuk tim yang bermain di Kejuaraan Valencia dan Catalan, proyek tur Eropanya pun kolaps di tengah jalan. Kejuaraan Catalan dimulai pada 4 Oktober 1936 yang diikuti tim-tim seperti Barcelona, Espanyol, Sabadell, Gerona, Granollers, dan Badalona. Pelatih Madrid Paco Bru diperkenankan menangani tim Catalan usai menerima keikutsertaan Madrid dalam turnamen tersebut. Akan tetapi, Barcelona melakukan veto. Walhasil, Paco Bru dan Madrid tidak diperkenankan ambil bagian dalam turnamen tersebut.

Pembentukan Komite Keselamatan
Komite Keselamatan dibentuk ketika perang sipil berakhir pada 1 April 1939. Komite dipimpin Adolfo Melendez dan anggotanya berintikan Parages, Urquijo, Oliver, Coppel, dan Ortiz de Zarate. Sekretaris Klub Pablo Hernandez Coronado menggelar pertemuan di Jalan Fernanflor 8. Seusai melihat kembali kondisi Stadion Chamartin yang begitu mengerikan, Pedro Parages mengatakan, “Hal ini bakal jadi masalah yang sulit untuk diatasi. Sebab, kami bakal membutuhkan dana sekitar 300 ribu pesetas untuk merehabilitasi stadion, jumlah yang sangat luar biasa pada saat itu.

Penuhnya Stadion Pasca-Perang
Pada 22 Oktober 1939, Stadion Chamartin dibuka kembali dan menggelar partai derby pertama pasca-perang. Partai yang dimaksud adalah laga turnamen regional dimana Madrid mengalahkan Atletico 21. Selama berlangsungnya peperangan, dukungan publik sepakbola tidak melorot. Meskipun harga tiket termurah bernilai lima pesetas—jumlah yang sangat besar dan mendapat kritikan tajam saat itu—stadion penuh sesak oleh para fans Madrid yang benar-benar memberikan dukungannya bagi tim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar